Menjelang Pemilihan Presiden 2019, Begini Rekam Jejak Pemilu di Indonesia

Menjelang pesta demokrasi, cari tahu rekam jejak pemilu di Indonesia lebih dulu, yuk

 

Menjelang pesta demokrasi pada bulan April 2019 mendatang, kondisi politik Indonesia pun mulai menghangat. Perjalanan pemilu di Indonesia juga telah mengalami banyak transformasi. Untuk Anda yang belum tahu tentang sejarahnya, berikut rekam jejak pemilu di Indonesia yang bisa Anda simak.

 

  • Diadakan Pertama Kali Pada Tahun 1955

Pemilu di Indonesia diselenggarakan pertama kali pada tahun 1955, tepatnya pada masa pemerintahan Soekarno. Agenda pemilu saat itu ialah memilih anggota Konstituante, lembaga yang memiliki kekuasaan untuk mengubah konstitusi negara, serta anggota DPR dengan sistem perwakilan proporsional.

Apa itu perwakilan proporsional? Dalam sistem perwakilan proporsional, setiap daerah pemilihan akan mendapatkan jumlah kursi berdasarkan jumlah penduduknya dengan jatah minimum 3 kursi untuk DPR dan 6 kursi Konstituante. Hasilnya, perolehan suara didominasi oleh 4 partai besar yaitu Masyumi, Nahdlatul Ulama, Partai Komunis Indonesia, dan Partai Nasionalis Indonesia.

 

  • Diwarnai Pasang Surut Kehadiran Partai Politik

Perjalanan pemilu di Indonesia pun diwarnai pasang surut kehadiran partai politik (parpol). Pada pemilu 1955, jumlah parpol yang berpartisipasi mencapai angka 172. Namun, jumlah parpol di pemilu tahun 1971 mengalami kemunduran. Penurunan jumlah partisipasi parpol pun terus berlanjut di pemilu tahun 1977-1997.

Setelah era orde baru berakhir, tepatnya pada pemilu 1999, jumlah parpol meningkat hingga 48 partai. Sementara itu, pemilu 2004 diikuti oleh 24 parpol, 38 parpol di pemilu 2009, 12 parpol di pemilu 2014, dan sekitar 14 parpol akan meramaikan pesta demokrasi 2019 mendatang.

 

  • Tahun 2004: Pesta Demokrasi Bersejarah bagi Indonesia

Untuk pertama kalinya di pemilu 2004, pemilihan presiden Indonesia dilakukan secara terbuka. Diselenggarakan sebanyak dua putaran, pemilu 2004 diikuti oleh 5 calon presiden dan 2 di antaranya yaitu pasangan Megawati Soekarnoputri dan K.H Ahmad Hasyim Muzadi serta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Jusuf Kalla lolos ke putaran ke dua. Adapun sistem pemilu yang digunakan pada tahun 2004 adalah perwakilan berimbang.

 

  • Menuju Pemilu 2019, KPI Umumkan Lembaga Penyiaran Jadi Sarana Pendidikan Politik

Dilansir dari halaman kpi.go.id, menjelang pemilu 2019, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) berkomitmen untuk mengarahkan lembaga penyiaran sebagai sarana edukasi politik yang bersifat adil, objektif, dan memberikan ruang untuk semua peserta pemilu. KPI juga mendorong intensitas siaran tahapan pemilu dengan harapan mampu meningkatkan jumlah partisipasi pemilih.

 

Itulah perjalanan pemilu di Indonesia mulai tahun 1955 hingga persiapan pemilu 2019 mendatang. Bagaimana? Sudah siapkah Anda untuk memilih calon presiden selanjutnya?

 

 

 

 

Dapatkan akses unlimited game pembelajaran, video tutorial yang menarik, latihan soal dan ujian, video online, materi pelajaran yang bisa didownload dan dicetak, dengan menjadi member Premium kami. Daftar di sini

× Ada yang bisa kami bantu?