Setiap orang tua ingin anaknya memiliki nilai bagus dan membanggakan di sekolah. Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan tidaklah begitu. Sebagian memang bisa merasa bangga ketika anaknya menempati peringkat tinggi di sekolah. Namun, sebagian besar harus mendapati bahwa anak memiliki nilai rapor yang buruk.
Menghadapi kondisi seperti ini, orang tua tak boleh secara langsung menyalahkan anak. Apalagi, orang tua juga pernah mengalami fase remaja yang tengah dihadapi oleh anak. Berbagai jenis gangguan bisa membuat prestasi anak di sekolah tak bisa diraih dengan maksimal. Gangguan-gangguan tersebut di antaranya adalah:
1. Kurang tidur
Kurangnya waktu tidur menjadi penyebab nilai raport anak. Secara normal, anak butuh waktu istirahat selama 7-8 jam. Namun, kondisi ideal itu tak bisa mereka lakukan. Apalagi, situasinya diperparah dengan risiko kecanduan smartphone yang mendera remaja modern saat ini. Banyak remaja yang terus bermain smartphone sampai tengah malam. Alhasil, waktu tidurnya terpangkas habis.
2. Stres
Stres bisa menjadi penyebab buruknya nilai anak di sekolah. Stres anak bisa disebabkan oleh banyak hal, termasuk di antaranya adalah tekanan orang tua yang tinggi, ketakutan terhadap kegagalan, ataupun terlalu memikirkan nasib tak menentu di masa depan.
3. Bullying
Bullying menjadi problem yang sering dihadapi, tak hanya oleh remaja SMA, tetapi juga anak usia sekolah lainnya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh National Institute of Health Amerika Serikat, remaja korban bullying memiliki kecenderungan nilai sekolah yang jelek. Di samping itu, mereka juga punya rasa percaya diri yang rendah dan merasa tak nyaman ketika berada di sekolah.
4. Depresi
Depresi pada anak juga bisa memiliki dampak yang mengganggu aktivitas belajar di sekolah. Seorang anak yang depresi, mengalami kesulitan untuk berpikir. Mereka juga kerap menghabiskan waktu untuk tidur dan mudah lelah. Pada kondisi yang ekstrem, anak bisa memilih untuk menggunakan obat-obatan terlarang atau bunuh diri.
Penyebab depresi pada anak bisa beragam. Depresi itu bisa saja muncul akibat adanya trauma masa lalu. Selain itu, perubahan hormon juga bisa menimbulkan depresi. Terlalu banyak pikiran negatif terhadap kegagalan-kegagalan yang pernah dihadapi juga bisa memicu depresi.
So, alih-alih memarahi anak, orang tua harus bisa membantu mereka dalam mengatasi gangguan-gangguan tersebut. Dengan begitu, mereka bisa merasa nyaman ketika berada di sekolah.
Dapatkan akses unlimited game pembelajaran, video tutorial yang menarik, latihan soal dan ujian, video online, materi pelajaran yang bisa didownload dan dicetak, dengan menjadi member Premium kami. Daftar di sini