Yuk Belajar tentang Teori Peluang

Yuk Belajar tentang Teori Peluang

Pasti pernah bermain lempar koin kan ? Pasti juga pernah bermain ular tangga kan ? Keduanya adalah permainan yang terdalamnya ada unsur matematika, menggunakan peluang. Peluang sendiri adalah besar kesempatan atau kemungkinan mendapatkan suatu hasil yang diinginkan. Misalnya, peluang mendapatkan gambar Garuda ketika melempar koin, atau peluang mendapatkan angka 6 ketika melempar dadu.

Sebelum lebih jauh, coba baca pengalaman saya ini

Ketika musim liburan dan cuma berdua dengan teman di kos an, untuk menghabiskan waktu bosa kita main permainan lempar koin. Aturannya sederhana, jika saya bisa melempar 2 buah koin dengan hasil kedua koin gambar Garuda, saya menang dan teman saya harus dicoret mukanya dengan spidol. Jika tidak, maka muka saya yang harus dicoret. Permainan yang adil, begitu dalam pikiran saya.
Lalu games-pun dimulai, dan setelah main selama 2 jam kamipun udahan. Hasilnya ? Muka saya penuh coretan dan teman saya tadi hanya kena coret beberapa kali.

Setelah permainan itu berakhir saya pikir dia cuma menang hoki tapi akhirnya saya sadar. Sejak awal permainan tadi sudah tidak adil. Kita lihat kemungkinan saya menang dalam melempar koin dibandingkan kemungkinan kalah :

koin 1 Garuda     |   Koin 2 Garuda      = saya menang
koin 1 Garuda     |   Koin 2 Komodo    = saya kalah
koin 1 Komodo   |   Koin 2 Garuda      = saya kalah
koin 1 Komodo   |   Koin 2 Komodo    = saya kalah

wah, artinya saya cuma menang di 1 dari 4 kemungkinan hasil lemparan. Kalau begitu,  sejak awal kemungkinan menang cuma 25%. Pantas saja muka saya lebih banyak coret-coretannya,

Lalu saya pun pernah bermain dadu dengan teman.
Aturan dalam permainan dadunya cukup sederhana, lempar 2 buah dadu dan jika hasilnya adalah 7, maka saya menang dan boleh mencoret muka dia sebanyak 3x. Jika bukan 7, maka muka saya harus dicoret 1x.

“Saya lebih diuntungkan nih” , itu kata saya dalam hati, gimana enggak, saya boleh nyoret mukanya dia 3x, dia cuma boleh nyoret 1 kali.

Tapi ternyata muka saya kembali lebih banyak kena coretan. Mengapa ?

yuk lihat penjelasan di bawah ini,
hasil yang mungkin dalam lempar 2 dadu :

1 + 1 = 2                1 + 2 = 3                1 + 3 = 4                1 + 4 = 5                1 + 5 = 6                1 + 6 = 7
2 + 1 = 3                2 + 2 = 4                2 + 3 = 5                2 + 4 = 6                2 + 5 = 7                2 + 6 = 8
3 + 1 = 4                3 + 2 = 5                3 + 3 = 6                3 + 4 = 7                3 + 5 = 8                3 + 6 = 9
4 + 1 = 5                4 + 2 = 6                4 + 3 = 7                4 + 4 = 8                4 + 5 = 9                4 + 6 = 10
5 + 1 = 6                5 + 2 = 7                5 + 3 = 8                5 + 4 = 9                5 + 5 = 10             5 + 6 = 11
6 + 1 = 7                6 + 2 = 8                6 + 3 = 9                6 + 4 = 10             6 + 5 = 11             6 + 6 = 12

Dalam 30 kemungkinan hasil lemparan, hanya ada 6 kali mata dadu akan berjumlah 7. Sementara “hadiah kemenangan” hanya 3x lipat.

Berarti, jika saya melempar dadu 6x, peluang keluar angka 7 adalah 1x, sehingga secara matematis setelah 5 kali terkena coretan, saya baru bisa mencoret dia dengan 3 kali coretan.

Teori peluang ini sering dimanfaatkan para bandar judi untuk mengelabui orang lain. Mereka seolah memberikan kemungkinan menang yang adil antara pemain dan bandarnya, padahal permainan sudah diset sedemikian rupa untuk menguntungkan bandar judi. Oleh karena itu, kita harus belajar dengan rajin agar tidak terjebak dalam praktek dan tipuan perjudian.

Contoh teori peluang lain yang sering muncul adalah ketika menjawab soal SBMPTN.
Dalam soal SBMPTN terdapat aturan :
jika benar menjawab soalnya maka akan mendapat poin 4, namun
jika salah maka akan mendapat poin -1, sementara
jika soal tidak dijawab maka akan mendapat poin 0.

Artinya, jika menjawab semua soal SBMPTN (sekitar 60 soal) dengan memilih jawaban A, dengan 5 pilihan jawaban maka kemungkinan atau peluang A adalah jawaban yang benar adalah 20% atau sekitar 12 soal jawabannya adalah A. Dengan 12 soal benar, dan 48 soal salah, maka poin yang diperoleh adalah (12×4)-48 = 0

Teori peluang dalam SBMPTN ini bukan berarti tidak bisa digunakan, tapi kita harus tahu cara menggunakannya dengan tepat. Bagaimana caranya ?

Sebenarnya tidak terlalu sulit, yang perlu dilakukan adalah :

1. Jawab semua soal SBMPTN yang menurut mu bisa di kerjakan dengan baik dan benar.
2. Setelah itu, untuk setiap soal yang jawabannya kamu ragu (misalkan ragu antara jawab A atau C) tandai semua soal itu dan coret/tandai jawaban yang menurutmu tidak mungkin sebagai jawabannya.
3. setelah berhasil memilah mana soal yang kamu yakin bisa dijawab dengan yakin dan benar, dan mana yang ragu diantara 2 pilihan, sekarang saatnya bermain dengan peluang
4. Tembaklah !!! Pilihlah salah satu dari 2 pilihan yang membuat ragu, jangan takut untuk salah, mengapa ?

Alasannya sederhana,

Jika kamu yakin 20 soal kamu berhasil jawab dengan benar, dan 20 soal kamu ragu jawabannya (ragu diantara 2 pilihan) maka peluangnya adalah 50 persen jawaban kamu benar. sehingga poinnya adalah 30 soal dapat dikerjakan dengan baik (50 persen dari 20 soal adalah 10 soal) sehingga poinmu :

4x(jawaban yang kamu yakin benar+ jawaban yang berpeluang benar dari “menembak”) – jumlah jawaban yang salah =
4x(20 + 10) – 10
(4 x 30)- 10 = 110 poin.

Yang paling penting dan harus diingat, hitung masak-masak apakah poinmu lebih besar jika mencoba peluang, atau poin SBMPTN mu justru mungkin akan turun jika menggunakan teori peluang ini.

Salam Primaindisoft ^^

Dapatkan akses unlimited game pembelajaran, video tutorial yang menarik, latihan soal dan ujian, video online, materi pelajaran yang bisa didownload dan dicetak, dengan menjadi member Premium kami. Daftar di sini

× Ada yang bisa kami bantu?