Mengenal Sejarah Kue Keranjang, Sajian Khas Saat Imlek

Salah satu sajian khas pada saat perayaan Tahun Baru Imlek adalah kue keranjang. Untuk mengetahui sejarah dan asal usul kue keranjang, simak ulasannya di sini.

Salah satu sajian yang selalu tersedia pada perayaan Tahun Baru Imlek adalah kue keranjang atau nian gao. Menikmati kue keranjang pada momen ini juga dianggap sebagai sebuah keberuntungan.

Namun, bagaimana kue keranjang bisa identik dengan Imlek? Ternyata, ada sejarah pada masa lampau sehingga penyajian kue ini bertahan sebagai tradisi bagi masyarakat Tionghoa hingga kini.

Makanan Makhluk Raksasa

Tahukah Anda bahwa ada banyak legenda yang menggambarkan asal usul kue keranjang? Salah satunya, berkaitan dengan kehadiran makhluk raksasa bernama “Nian”. Makhluk ini tinggal di dalam sebuah goa di gunung. Ketika merasa lapar, Nian akan keluar dari goa untuk mencari mangsa. Namun, ketika musim dingin, hewan banyak yang hibernasi sehingga Nian masuk ke desa dan memakan manusia.

Para makhluk desa merasa ketakutan dengan kondisi ini selama beberapa dekade. Nah, untuk mengakhiri penderitaan masyarakat desa, seorang warga bernama Gao membuat kue sederhana dari tepung ketan dan gula, lalu meletakkannya di depan pintu.

Ternyata, Nian menyukai kue tersebut dan menyantapnya sampai habis. Karena sudah merasa kenyang, Nian pun pergi tanpa melukai penduduk desa. Sejak saat itu, membuat dan menyajikan kue keranjang menjadi tradisi yang selalu dilakukan.

Batu Bata dari Ketan

Kisah lain yang dikaitkan dengan keberadaan kue keranjang terjadi sekitar 2.500 tahun yang lalu. Pada saat itu, seluruh negara terbagi menjadi beberapa kerajaan kecil. Salah satunya, Kerajaan Wu dengan ibu kota Suzhou.

Suzhou dibangun dengan dinding yang sangat kokoh sehingga Kerajaan Wu dianggap aman. Meskipun demikian, Perdana Menteri Wu Zixu tetap khawatir. Ia berpendapat bahwa dinding yang kuat juga bisa menjadi penghalang yang keras bagi mereka yang ada di dalamnya.

Oleh karena itu, dibangunlah sebuah tembok yang terbuat dari batu bata khusus, yaitu tepung beras ketan. Batu bata ini memberikan perlindungan sekaligus menjadi makanan penyelamat ketika orang yang berlindung dilanda kelaparan. Sejak itu, kue keranjang disajikan setiap tahun untuk memperingati Wu Zixu.

Nah, demikian cerita-cerita yang ada di balik sajian khas kue Tahun Baru Imlek ini. Menarik, bukan?

 

Dapatkan akses unlimited game pembelajaran, video tutorial yang menarik, latihan soal dan ujian, video online, materi pelajaran yang bisa didownload dan dicetak, dengan menjadi member Premium kami. Daftar di sini

× Ada yang bisa kami bantu?