Otak menyimpan informasi dengan memanfaatkan sel saraf yang bercabang dan saling berhubungan. Kita dapat meniru cara kerja otak ini, melalui teknik mind mapping. Bagaimana cara membuatnya?
Mind map atau peta pikiran pertama kali dikembangkan oleh Tony Buzan, seorang psikolog asal Inggris dan ketua Yayasan Otak. Buzan meniru cara kerja otak yang membuat korelasi antarkonsep, untuk membentuk sebuah pemahaman. Dengan aspek visual yang menarik, mind mapping menjadi salah satu cara belajar yang efektif.
Dalam pembuatan mind map, ada beberapa hal dasar yang perlu diperhatikan, agar menjadi lebih efektif. Mari kita lihat!
1. Topik Utama
Setiap peta pikiran selalu memiliki topik utama. Topik utama tersebut berada di bagian tengah halaman. Untuk membuatnya lebih menarik, tambahkan gambar, simbol, atau ilustrasi yang berkaitan.
Misalnya, saat membuat peta pikiran mengenai “pengelompokan hewan”, kita dapat menambahkan gambar-gambar hewan seperti pada kegiatan peta pikiran atau mind map pada website primaindisoft pada link berikut ini.
2. 7 Subtopik
Otak bekerja dengan membentuk asosiasi atau hubungan. Setelah membuat topik utama, pikirkan 7 hal lain, yang bisa menjadi subtopik dari topik utama. Mind mapping yang efektif biasanya tidak memuat terlalu banyak cabang subtopik.
Misalnya, untuk topik “pengelompokan hewan”, kita bisa menambahkan 7 subtopik yaitu, berdasarkan tempat tinggal, makanan, kegunaan, jenis, cara berkembang biak, cara mempertahankan diri, dan cara hidupnya.
3. Cabang Melengkung
Buat cabang dengan bentuk garis melengkung untuk menghubungkan topik dan subtopik. Kenapa harus melengkung? Otak kita, secara tidak kita sadari, lebih menyukai garis-garis yang melengkung dibandingkan garis lurus.
Setiap cabang hanya memuat satu kata kunci. Panjang cabang pun sebaiknya disesuaikan dengan panjang kata, sehingga tidak terlihat terlalu kosong atau padat.
4. Kata Kunci
Mind mapping berisi ringkasan sebuah topik. Sehingga, hindari kalimat panjang untuk dituliskan di dalam setiap cabang. Carilah kata kunci atau frasa singkat yang dapat mewakili setiap subtopik. Kata yang pendek akan lebih mudah diingat, sehingga belajar menjadi lebih efektif.
5. Warna dan Gambar
Selain membuat asosiasi antarkata, kita juga bisa menambahkan gambar atau simbol sederhana. Tambahan aspek visual tersebut dapat membantu otak kita memahami konsep dan menghafalnya. Selain gambar, kita juga dapat menambahkan warna yang sama untuk kata-kata yang saling berhubungan.
Peta pikiran dapat memudahkan siswa untuk membuat ringkasan pelajaran dan memahami sebuah konsep baru. Jangan lupa untuk mencobanya, ya!
Dapatkan akses unlimited game pembelajaran, video tutorial yang menarik, latihan soal dan ujian, video online, materi pelajaran yang bisa didownload dan dicetak, dengan menjadi member Premium kami. Daftar di sini