Atlet atau olahragawan adalah orang-orang yang dianggap memiliki fisik yang sehat dan prima. Namun dibalik itu semua, persaingan olahraga dan kerasnya latihan tidak jarang menyebabkan mereka harus mengalami cedera. Nah pada kesempatan kali ini, akan dibahas beberapa cedera yang menjadi momok menakutkan bagi para atlet. Kalian yang gemar olahraga atau bercita-cita menjadi seorang dokter harus baca artikel kali ini ya
Kebanyakan cedera pada atlet adalah pada bagian lututnya dan dibedakan menjadi 3 yaitu ACL, Meniscus, dan PCL.
Anterior Cruciate Ligament (ACL)
Cedera Ligamen Cruciatum Bagian Depan
adalah yang paling sering menimpa para atlet. ACL sendiri merupakan urat di dalam sendi yang menjaga kestabilan sendi lutut.
ACL biasanya diakibatkan berhenti tiba-tiba ketika berlari, mengganti arah lari/jalan secara tiba-tiba dan mendarat secara tidak benar setelah melompat sehingga menyebabkan sobekan pada ligamen. Atlet yang rawan terkena cedera ini adalah pemain basket, pemain sepak bola, atlet Ski air maupun Es dan lain-lain.
Ligamen sendiri adalah pita-pita keras yang menghubungkan tulang-dengan tulang.
Ligamen pada lutut adalah ligamen yang rentan mengalami cedera dan dapat menyebabkan perubahan permanen pada aktivitas seseorang.Ligamen berbeda dengan tendon karena :
ligamen menghubungkan tulang dengan tulang, sedangkan
tendon melekatkan otot ke tulang.
Tendon membawa stimulus listrik atau neurologis, sedangkan ligamen tidak.
Meniscus,
adalah bantalan sendi lutut berbentuk seperti cincin dan berfungsi sebagai penahan benturan. Cedera pada struktur ini sangat sering terjadi dan sebagian besar karena olah raga. Biasanya berupa cedera saat lutut terpelintir (twisted knee) mendadak. Olah raga yang sering menyebabkan cedera menicus, antara lain sepakbola/futsal, tenis, badminton dan bola basket.
Cedera meniscus sendiri adalah cedera pada bantalan sendi lutut yang berfungsi sebagai penahan benturan. Namun, tak jarang atlet yang mengalami ACL juga mengalami cedera meniscus.
Berdasarkan statistik, dari 10 orang atlet yang cidera, lima orang yang mengalami ACL juga mengalami meniscus.
ACL itu biasanya diiringi dengan meniscus yang robek.
Cedera Posterior Cruciate Ligament (PCL)
cedera pada ligamen terkuat yang ada pada lutut
Cedera pada Ligamen Posterior Cruciate terjadi apabila menekan secara langsung pada bagian depan lutut ketika lutut ditekuk, seperti saat membentur dasbor dalam kecelakaan mobil atau jatuh dengan keras pada lutut yang ditekuk.
Ligamen juga dapat tertarik atau teregangkan dalam cedera yang memutar lutut, yang dapat terjadi jika Anda mendarat secara tidak tepat setelah melompat.
Cedera Hamstring
Hamstring adalah otot-otot yang berada di belakang paha. Otot hamstring terbentang diantara pinggul hingga ke lutut.
Otot hamstring jarang digunakan ketika beraktivitas seperti berjalan. Otot hamstring bersifat agak elastis namun memiliki batas keelastisan. Ketika seseorang melakukan aktivitas tertarik atau ditarik lebih dari batas elastisitasnya.
Hamstring sendiri terdiri dari 4 otot, yaitu semitendinou;, semimebranosu;, biceps femoris caput lognu; dan caput breve. Jika salah satu dari 4 otot ini mengalami strain, yaitu ketegangan yang mulai dari hanya tertarik ringan sampai putus (biasanya pemain mendengar bunyi ‘tuk’ apabila salah satu ototnya putus). Cedera ini terjadi otot tersebut harus melakukan gerakan secara eksplosif/tiba-tiba seperti sprint. Penyebab lain yaitu otot yang sudah lelah namun tetap dipaksa untuk bekerja. Karena otot selalu berkontraksi, kadar asam menjadi sangat tinggi sehingga bila tiba-tiba melakukan gerakan eksplosif, otot tersebut terkejut dan tidak siap menerima tekanan.
Bagaimana Cara Menyembuhkan Cedera Meniscus dan Hamstring?
Pada dasarnya penyembuhan meniscus dan hamstring adalah soal waktu. Perlahan-lahan rusak/sobeknya bagian tubuh yang cedera akan pulih dengan sendirinya, namun selama proses itu, untuk mempercepat ataupun agar tidak menghambat proses pemulihan maka sebaiknya melakukan hal-hal berikut :
Istirahat.
Jangan melakukan aktivitas berat agar otot hamstring dapat beristirahat dan pulih.
Hindari beragam aktivitas yang dapat menimbulkan nyeri, pembengkakan atau rasa tidak nyaman.
Untuk cedera otot yang lebih luas, dokter Anda mungkin menyarankan untuk menggunakan tongkat penyangga sehingga kaki yang cedera tidak perlu menyangga berat badan.
Es batu.
Tempelkan segera es batu ke bagian kaki yang sakit. Bahkan jika Anda menunggu bantuan medis datang, lakukan hal ini juga sambil menunggu.
Untuk beberapa hari pertama setelah cedera, tempelkan es batu selama 15-20 menit setiap 2-3 jam sekali. Dinginnya es batu dapat mengurangi rasa sakit, pembengkakan, serta peradangan pada otot yang cedera.
Jika kulit Anda berubah menjadi pucat ketika ditempelkan es, jangan teruskan.
Kompres.
Balut kaki Anda dengan perban kompres elastis sampai bengkak berkurang.
Berhati-hatilah untuk tidak membalut terlalu ketat agar aliran darah tidak terhambat.
Kendurkan perban kompres jika rasa nyeri bertambah, terjadi mati rasa atau pembengkakan di bawah area yang dibalut.
Elevasi.
Duduk atau berbaringlah dengan posisi kaki terangkat, tapi jangan sengaja diangkat.
Sangga kaki dengan bantalan atau gantung kaki agar posisi kaki lebih tinggi dari posisi jantung.
Gaya gravitasi dapat membantu mengalirkan cairan berlebih di kaki sehingga pembengkakan berkurang.
Demikian cedera yang biasa menimpa para atlet, sebenarnya masih banyak lagi jenis cedera yang bisa menimpa para atlet, namun ke 4 tadilah yang paling menakutkan dan sering terjadi.
Dapatkan akses unlimited game pembelajaran, video tutorial yang menarik, latihan soal dan ujian, video online, materi pelajaran yang bisa didownload dan dicetak, dengan menjadi member Premium kami. Daftar di sini