Istilah Paskibraka ternyata baru muncul pada 1972. Lalu, siapa orang yang mencetuskannya?
Tahukah Anda siapa yang menggagas Paskibraka? Ya, ia adalah Mayor (Laut) Husein Mutahar. Gagasan tersebut lahir setelah ia mendapat mandat dari Presiden Soekarno untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka di Yogyakarta dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan RI ke-1.
Pada saat itu, Mutahar berpikir jika pengibaran bendera pusaka sebaiknya dilaksanakan oleh para pemuda dari seluruh Indonesia. Sayangnya, ide tersebut tidak dapat diwujudkan. Jumlah pemuda yang bisa hadir untuk melakukan pengibaran bendera pusaka hanya 5 orang. Mereka semua memang berasal dari daerah yang berbeda-beda. Kehadiran 5 orang ini dianggap melambangkan Pancasila.
Membentuk Formasi
Pada 1950, ibukota Republik Indonesia kembali bertempat di Jakarta. Mutahar sudah tidak terlibat dalam pengibaran bendera pusaka. Hingga 1966, prosesi tersebut dipersiapkan dan dilaksanakan oleh Rumah Tangga Kepresidenan. Para pengibar bendera dipilih dari mahasiswa dan pelajar yang tinggal di Jakarta.
Pada 1967, Mutahar kembali diberi mandat oleh Soeharto, Presiden RI ke-2 untuk menangani hal ini. Berbekal ide awal yang dimilikinya ketika mempersiapkan pengibaran bendera pusaka pada 1946, Mutahar pun membentuk formasi dalam 3 kelompok. Kelompok pertama adalah Pasukan 17 (pengiring), kelompok kedua adalah Pasukan 8 (pembawa bendera), dan kelompok ketiga adalah pengawal.
Angka-angka tersebut dipilih supaya sesuai dengan tanggal peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI, yaitu 17 Agustus 1945. Karena keterbatasan, para pengibar bendera pusaka hanya berasal dari area Jakarta dan merupakan anggota Pramuka.
Istilah Paskibraka
Pada 1968, beberapa provinsi sudah mengirimkan utusannya untuk menjadi pengibar bendera pusaka di Jakarta. Karena kurangnya anggota, sebagian pengibar berasal dari eks pengibar pada 1967. Setahun kemudian, gagasan Mutahar baru benar-benar bisa diwujudkan. Prosesi pengibaran bendera di Istana Merdeka Jakarta dilakukan seluruhnya oleh para siswa SMA dari berbagai provinsi di Indonesia.
Hingga 1972, istilah yang digunakan untuk menyebut pasukan ini adalah Pasukan Pengerek Bendera Pusaka. Pada 1973, tercetus istilah Paskibraka (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) dari Idik Sulaeman. Hingga saat ini, istilah tersebut tetap digunakan untuk menyebut anggota pengibar bendera di Istana Merdeka di Jakarta.
Nah, demikian fakta dan sejarah singkat terbentuknya Paskibraka. Menarik, bukan? Semoga bermanfaat.
Dapatkan akses unlimited game pembelajaran, video tutorial yang menarik, latihan soal dan ujian, video online, materi pelajaran yang bisa didownload dan dicetak, dengan menjadi member Premium kami. Daftar di sini