5 Fakta Unik Peristiwa Dahsyat Meletusnya Gunung Krakatau 1883

Pada 22 Desember 2018 malam lalu, telah terjadi tsunami yang menghantam daerah pesisir Selat Sunda dan menyebabkan ratusan orang meninggal dunia. Kejadian alam tak terduga ini ternyata disebabkan kolapsnya sisi barat Gunung Anak Krakatau akibat erupsi. Gunung Anak Krakatau sendiri merupakan gunung yang masih aktif sampai saat ini.

Kejadian ini mengingatkan kita akan peristiwa meletusnya Gunung Krakatau yang terjadi pada tahun 1883. Bermula dari tiga bulan sebelum bencana besar ini terjadi, pada 20 Mei, gemuruh mulai terdengar, getaran mulai terasa, setelah 200 tahun lamanya berdiam, gunung ini mulai menunjukkan jati dirinya sebagai gunung api.

Tiga bulan kemudian, letusan kecil dari Gunung Krakatau semakin sering terjadi. Lalu, pada tanggal 11 Agustus muncul abu dari gunung itu. Tanggal 26 Agustus letusan semakin kuat hingga akhirnya menimbulkan bencana hebat keesokan harinya.

Letusan Gunung Krakatau ini menjadi salah satu letusan vulkanik yang cukup dahsyat sepanjang sejarah. Sebab peristiwa ini telah memakan korban jiwa hingga puluhan ribu jiwa, yaitu sekitar 36.417 orang. Duh, angka yang cukup besar, bukan?

Nah, di bawah ini ada beberapa fakta unik dan dampaknya terhadap dunia dari peristiwa meletusnya Gunung Krakatau 1883.

  1. Suara Letusan Paling Keras di Bumi

Gunung Krakatau meletus pada 27 Agustus 1883 pertama kali pukul 05.30 pagi, diikuti dengan empat letusan besar yang berlangsung selama 4,5 jam. Letusan terakhirnya mengeluarkan suara paling keras yang pernah tercatat di Bumi, terdengar sampai di Alice Springs, Australia, dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4653 kilometer.

Daya ledaknya bahkan diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.

  1. Menyebabkan Kegelapan

Menurut arsip online majalah The Atlantic pada September 1884, tertulis bahwa materi yang dikeluarkan Krakatau terlontar begitu tinggi hingga menyebar dan menutupi ujung barat Jawa dan selatan Sumatera sepanjang ratusan kilometer. Hal ini menyebabkan kegelapan yang sangat sulit untuk ditembus.

Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer.

  1. Tsunami dan Ratusan Ton Terumbu Karang Naik ke Darat

Karena peristiwa ini juga, sebanyak ratusan desa di daerah Jawa dan Sumatera pun terkena tsunami. Dampaknya, bongkahan terumbu karang seberat 600 ton sampai naik ke permukaan. Wow!

  1. Meletus Saat Populasi Manusia Sudah Cukup Padat

Dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmai di Alaska, letusan Gunung Krakatau ini sebenarnya masih kalah.

Hanya saja, gunung-gunung tadi meletus pada saat populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara saat Gunung Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat serta ilmu dan teknologi informasi telah berkembang pesat.

  1. Kekacauan di Dunia

Tidak hanya di Indonesia, efek bencana alam ini juga dialami berbagai tempat di dunia, menyebabkan kekacauan di atmosfer. Jarum kompas bergerak-gerak dengan cepat, barometer juga naik turun dalam satu menit.

Di beberapa daerah seperti Rusia, Valencia, Spanyol, Irlandia, Coimbra, Portugal, hingga beberapa daerah lain di Eropa mengalami kenaikan merkuri pada 27 Agustus sebelum akhirnya turun.

Beberapa tempat lain di dunia juga sempat melihat matahari dengan warna yang aneh. Ada juga daerah yang mengalami matahari terbit lebih lambat, dan malam menjadi lebih panjang.

Itulah 5 fakta unik seputar letusan Gunung Krakatau yang luar biasa pada tahun 1883. Semoga saja bencana serupa tak terjadi lagi. Sekali pun terjadi, semoga masyarakat bisa lebih waspada serta berharap perkembangan teknologi yang canggih bisa membantu mengantisipasi bencana agar tak banyak memakan korban jiwa.

Dapatkan akses unlimited game pembelajaran, video tutorial yang menarik, latihan soal dan ujian, video online, materi pelajaran yang bisa didownload dan dicetak, dengan menjadi member Premium kami. Daftar di sini

× Ada yang bisa kami bantu?