Mengenal PT Dirgantara Indonesia

PT Dirgantara Indonesia, Perusahaan Pesawat Kebanggaan Indonesia

PT DI atau PT Dirgantara Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri aviasi (penerbangan) yang pertama dan satu-satunya di Indonesia bahkan satu-satunya untuk kawasan Asia Tenggara. Pada awal berdiri di tahun 1976, PT DI memakai nama PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio dengan presiden direkturnya adalah Bapak B.J. Habibie. Di tahun 1985 kata Nurtanio berubah menjadi Nusantara sehingga namanya menjadi PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). IPTN mengalami restrukturisasi hinga pada tanggal 24 Agustus tahun 2000 berganti nama menjadi PT Dirgantara Indonesia.

Karena bergerak di bidang aviasi, PT DI menangani bukan hanya pembuatan pesawat terbang namun juga hal-hal yang berkaitan dengan teknologi penerbangan seperti helikopter, senjata untuk pesawat, pelatihan, serta jasa maintenance pesawat.

Kalian tentu bertanya-tanya, mengapa dahulu PT DI bernama Industri Pesawat Terbang Nurtanio kan ? Siapa itu Nurtanio ? Well, Nurtanio Pringgoadisuryo bersama Wiweko Soepono  adalah pembuat pesawat layang Zogling NWG (Nurtanio-Wiweko-Glider) di tahun 1947. Ia membuat pesawat pertama all metal dan fighter Indonesia yang dinamai Sikumbang, disusul dengan Kunang-kunang (mesin VW) dan Belalang, dan Gelatik (aslinya Wilga) serta mempersiapkan produksi F-27.

Nurtanio memiliki cita-cita untuk dapat berkeliling dunia menggunakan pesawat terbang buatan Indonesia. Untuk mewujudkan cita-citanya, dia membuat sebuah pesawat dari bekas rongsokan pesawat Super Aero buatan Cekoslovakia yang diberi nama Arev (Api Revolusi). Namun kecelakaan dalam penerbangan uji coba pada 21 Maret 1966 menyebabkan dia gugur. Untuk menghormati Nurtanio, beliau diberikan gelar anumerta serta namanya diabadikan menjadi nama sebuah industri pesawat terbang (Industri Pesawat Terbang Nurtanio).

Adakah prestasi PT DI ?
Untuk urusan prestasi, dunia sempat terkejut ketika PT DI yang dulu bernama IPTN berhasil membuat sebuah pesawat canggih dengan nama N250. Namun krisis moneter membuat proyek N250 mangkrak dan akhirnya tidak dilanjutkan. Tetapi bersama dengan BJ Habibie, PT DI sedang mengembangkan sebuah pesawat dengan nama R-80 yang konon lebih efisien dan jauh lebih canggih dari pendahulunya N250. R-80 sendiri direncanakan akan selesai pada tahun 2018 ini.

Untuk saat ini, PT DI sedang fokus melakukan uji coba secara menyeluruh agar mendapatkan sertifikasi untuk pesawat komersial terbaru mereka, N219.

Untuk urusan kepercayaan internasional sendiri, PT DI sudah memiliki banyak rekanan yang mempercayakan berbagai proyek seperti pembuatan komponen pesawat tempur (Shukoi, Rusia), maupun kerja sama dengan Korea Selatan membuat pesawat tempur KFX grade 4.5.

Bangga ya kita punya PT DI.

 

Dapatkan akses unlimited game pembelajaran, video tutorial yang menarik, latihan soal dan ujian, video online, materi pelajaran yang bisa didownload dan dicetak, dengan menjadi member Premium kami. Daftar di sini

× Ada yang bisa kami bantu?