CARA SEDERHANA UNTUK DAPAT MEMBUKTIKAN BAHWA BUMI ITU BULAT

Di sekolah, kita belajar bahwa bentuk Bumi dan planet-planet lainnya itu bulat. Hal ini dibuktikan oleh berbagai teori. Tentu saja, pertanyaan apakah bentuk Bumi bukan bulat menjadi sebuah pertanyaan yang menggelitik dan memicu kita untuk berpikir kritis. Nah, coba kita simak 5 fakta berikut yang membuktikan bahwa bentuk Bumi itu bulat!

  1. Bulan

Sudah menjadi pengetahuan bersama bahwa Bulan itu berbentuk bulat. Bulan akan tampak berubah-ubah dari Bulan sabit, Bulan purnama hingga kembali menjadi sabit lagi apabila dilihat dari Bumi. Bahkan prediksi pemberian tanggal berdasarkan Bulan juga sangat akurat. Hal ini berarti Bulan berputar pada orbit yang jelas.

Aristoteles yang membuat cukup banyak pengamatan tentang sifat bola Bumi, melihat bahwa selama gerhana Bulan terjadi, bayangan di permukaan Bulan berbentuk bulat. Bayangan ini adalah bayangan Bumi, karena saat itu posisi Bumi berada di antara Bulan dan Matahari. Hal itu sekaligus membuktikan bahwa Bumi memiliki bentuk spheric bola.

  1. Bayangan dan Tongkat

Jika kamu mencoba menancapkan tongkat pada tanah, tongkat tersebut akan menghasilkan bayangan. Bayangan bergerak seiring berjalannya waktu, yang merupakan prinsip kuno Bayangan Jam. Seandainya bentuk Bumi datar, jika dua tongkat ditancapkan di lokasi yang berbeda akan menghasilkan bayangan yang sama:

Ilustrasi bayangan tongkat yang ditancapkan pada tanah ketika kondisi Bumi datar (Moriel Schottlender)

Bayangkan sinar Matahari (diwakili oleh garis kuning) akan melewati dua tongkat (garis putih) yang berada pada jarak terpisah. Jika Bumi datar, bayangan yang dihasilkan akan sama panjang, tidak peduli seberapa jauh teman-teman menempatkan tongkat.

Tetapi kenyataannya tidaklah demikian. Apabila teman-teman ukur dua tongkat dengan jarak tertentu maka panjang bayangannya akan berbeda. Hal ini dikarenakan bentuk Bumi yang bulat.

Ilustrasi bayangan tongkat yang ditancapkan pada tanah ketika kondisi Bumi bulat (Moriel Schottlender)

Eratosthenes (276-194 SM) menggunakan prinsip ini untuk menghitung keliling Bumi dengan cukup akurat.

  1. Melihat dari Ketinggian

Apabila kita berdiri di dataran tinggi, teman-teman dapat melihat pemandangan di depan menuju cakrawala. Dengan memfokuskan mata kita, kemudian mengambil teropong menatap melalui objek yang kita suka, sejauh mata kita memandang (dengan bantuan lensa teropong) kita bisa melihatnya.

Semakin tinggi tempat kita maka semakin jauh kita akan dapat melihat. Biasanya, hal ini cenderung dihubungkan dengan hambatan di Bumi, seperti contohnya kita memiliki rumah atau pohon yang menghalangi penglihatan kita dari tanah. Apabila kita mendaki ke atas maka kita akan memiliki pandangan yang lebih jelas, tetapi hal itu bukanlah alasan yang benar. Bahkan jika teman-teman memiliki tempat tinggi yang benar-benar jelas tanpa rintangan, kita tetap akan melihat lebih jauh dari ketinggian yang lebih tinggi. Fenomena ini disebabkan oleh kelengkungan Bumi.

  1. Keberadaan Zona waktu

Seandainya waktu di New York, saat ini adalah pukul 12:00. Matahari berada tepat diatas kita. Sedangkan di Beijing, itu sedang pukul 12:00, tengah malam, dan Matahari tidak akan ditemukan disana. Matahari akan timbul dan terbenam pada waktu tertentu sesuai dengan negara masing-masing.

Zona waktu apabila Bumi itu bulat (Moriel Schottlender)

Kita memiliki zona waktu karena ketika Matahari menerangi satu sisi Bumi yang berbentuk bulat, sisi lainnya akan gelap.
Ini hanya bisa dijelaskan jika dunia Bumi ini bulat dan berputar mengelilingi porosnya. Pada titik tertentu ketika Matahari bersinar pada salah satu bagian dari Bumi, sisi yang berlawanan akan gelap. Hal tersebutlah yang membuat adanya perbedaan zona waktu antarnegara.

Coba bayangkan apabila Bumi itu datar, maka cahaya yang menyinari Bumi akan tampak seperti lampu sorot yang ada di panggung. Karena seperti lampu sorot maka kita akan dapat melihat daerah yang disinari Matahari dari daerah gelap. Dengan demikian, tentu saja zona waktu tidak akan ada.

  1. Gambar dari Luar Angkasa

Dalam 60 tahun terakhir, eksplorasi ruang angkasa dimulai. Berbagai negara telah meluncurkan satelit, probe, dan orang-orang ke ruang angkasa. Beberapa astronot sudah kembali, beberapa dari mereka masih melayang-layang di luar angkasa untuk mengemban tugas. Para astronot itu mengirimkan gambar-gambar menakjubkan ke kepada kita di Bumi. Dan di semua foto tersebut, Bumi ternyata berbentuk bola. Lengkungan Bumi juga terlihat dalam banyak sekali foto astronot dari Stasiun Antariksa Internasional.

Demikianlah beberapa bukti bahwa Bumi itu bulat. Jangan lupa untuk tetap lihat konten dan blog di Primaindisoft.com karena akan banyak konten-konten menarik dan bermanfaat untuk kamu!

Dapatkan akses unlimited game pembelajaran, video tutorial yang menarik, latihan soal dan ujian, video online, materi pelajaran yang bisa didownload dan dicetak, dengan menjadi member Premium kami. Daftar di sini

× Ada yang bisa kami bantu?